Oleh: Herlianto A
Sumber: gelora.com |
Sebenarnya
Mahasiswa tidak hanya sebagai pengontrol terhadap kebijakan yang dibuat oleh
para anggota DPRD,
tetapi lebih dari itu mahasiswa sebagai generasi penerus estafet kepemimpinan.
Dalam tahap ini mereka harus mampu
menyiapkan diri untuk tampil lebih baik dari para birokrat
yang saat ini tengah memimpin. Tentunya untuk bisa seperti itu tidak cukup
hanya dengan gerakan ekstra parlementer yang dikenal dengan demonstrasi saja tetapi perlu meneropong lebih
dalam apa sebenarnya yang dilakukan para DPRD, agar mendapat pemahaman yang komprehensif. Dan dengan
begitu mahasiswa tidak akan hanya siap dalam mengawasi tetapi juga siap untuk
terjun sebagai pengganti mereka nantinya.
Semangat
itulah yang hendak dibangun oleh Forum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) se-Jawa
Timur yang di helat di Universitas negeri Malang kemaren. acara yang bertemakan “Optimalisasi gerakan mahasiswa
dalam meneropong perjuangan legislatif daerah” ini mempertemukan para mahasiswa
yang memiliki jabatan legislatif dikampusnya masing-masing dengan wakil DPRD
kota kediri, H.Sholahuddin Fathurrahman S.Ac, SH. MH dan anggota DPRD kota
Malang Komisi A Subur Priyono, SE. serta Jefri Hari Akbar ketua Aliansi Mahasiswa
Jurusan Hukum Indonesia sebagai narasumber.
Penyampaian dari para praktisi ini cukup bagi para
mahasiswa untuk tidak hanya memahami bahwa DPRD adalah wakil rakyat yang
dipilih melalui proses pemilu dan memiliki
tiga fungsi; legislasi, pengawasan dan butgetting . sebagai DPRD tidak hanya dihadapkan pada tiga fungsi
tadi tetapi jauh dari itu, ujian yang terberat adalah godaan-godaan praktek KKN
pada saat melaksanakan tiga fungsi tadi serta tuntutan-tuntutan dari partai
pengusung. Maka idealisme untuk memihak pada rakyat yang dibangun sejak kuliah
betul-betul dipertaruhkan pada saat itu.
Para narasumber juga mengaku bahwa seiring bergulirnya
otonomi daerah persoalan yang paling krusial di DPRD adalah pada saat perumusan
APBD. Bagaimana mempertahankan dana APBD ini teralokasikan untuk kepentingan
dan kebutuhan rakyat. uang rakyat ini tidak sedikit, Untuk kota Malang APBDnya menurut Subur mencapai
1triliun 225 miliar sementara di kota kediri 700 miliar. Dana ini harus habis
dalam satu tahun. Dan beliau mengiyakan bahwa dalam proses ini banyak para
anggota DPRD yang terperosok pada praktek yang merugikn negara karena tergiur
dengan sejumlah uang yang sejatinya milik rakyat.
Maka tidak heran jika saat ini diberbagai media para
anggota dewan yang terhormat ini banyak mendapat kecaman dari masyarakat selaku
rakyat yang diwakilinya. Berkaitan dengan melemahnya peran DPRD yang seharusnya
sebagai pahlawan rakyat, Jefri memaparkan hasil researchnya bahwa saat ini DPRD
memiliki beberapa kelemahan: 1) melupakan vox
populi vox day (suara rakyat suara tuhan), 2)Konsep Leidjen is Lidjen sama dengan nol artinya DPRD tidak lagi menempatkan diri
sebagai pelayan rakyat, 3)tidak memahami filosofi politik, 4)terjebak politik
simbol, 5)budaya politiknya dagang sapi dan paduan suara yang penting ada uang
pasti menang melalui voting , 6) lemah kualitasnya.
Ini adalah bahan yang cukup bagi para mahasiswa calon
pemimpin masa depan untuk mulai belajar memperkuat niat dan tekatnya untuk
membela kepentingan rakyat, dan proses itu sudah bisa dimulai dari kampus
masing-masing dimana dia dipercaya untuk mewakili mahasiswa. Mahasiswa juga
harus banyak belajar dari para seniornya yang pada waktu jadi mahasiswa paling
keras menentang kebijakan DPRD tetapi setelah berhasil menduduki kursi empuk
DPRD lupa dengan penderitaan rakyat. Silau dengan harta dan meraup semua uang
raktyat.
Selain itu mahasiswa perlu meningkatkan intesitas peran
kontrolnya terhadap DPRD melalui hearing, terjun kemasyarakat, aktif menulis
ilmiah dimedia massa terkait efektifitas DPRD di lingkungan masing-masing. Sehingga
dengan itu terbentuk suatu kesadaran yang solid untuk secara bersama-sama
memperjuangkan nasib rakyat dan menghapus pratek-praktek yang merugikan negara.
Jadi sudah saatnya mahasiswa tidak hanya sebagai pengkritik tetapi memilki inisiatif
sebagai solusi tandingan untuk kesejahteraan rakyat.
0 Comments